Senin, 12 Maret 2012

Sedikit Tentang Penulis :)


                Didalam blog ini saya salah satu Mahasiswi Universitas Gunadarma , jurusan Sistem Informasi dari kelas 3KA02 akan memperkenalkan diri saya , seperti halnya sebuah Biodata diri dalam pembuatan CV, dikarenakan saya mendapatkan tugas “Analisis & Perancangan Sistem Informasi , pertama-tama saya akan memberitahukan riwayat hidup saya.

I.              RIWAYAT HIDUP
Nama                                                       : Danty Septiani
Jenis Kelamin                                           : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir                               : Jakarta , 12 September 1991
Agama                                                     : Islam
Status Perkawinan                                   : Belum Menikah
Status Pekerjaan                                      : Mahasiswi
Alamat                                                     : Jl. H4 No.17 Rt008/08 Kebon Baru
                                                                  Tebet, Jakarta – Selatan (12830)
Email                                                       : Fellowship_dantii@yahoo.com

II.             PENDIDIKAN FORMAL

•              Tahun Pelajaran 1997-2003  : Lulus SD Negeri 01 Pagi Jakarta Selatan
•              Tahun Pelajaran 2003-2006                : Lulus SMP Negeri 265 Jakarta Selatan
•              Tahun Pelajaran 2006-2009                : Lulus SMA Negeri 37 Jakarta Selatan

Perkenalkan nama saya Danty Septiani , saya adalah seorang mahasiswi semester 6 di Universitas Gunadarma ,Depok , kesibukan saya saat ini adalah tidak lepas dari masalah kuliah , jika anda mengetahui tentang Gunadarma , pasti kalian mengetahui disemester 6 itu selalu ada namanya pembuatan PI , lebih jelasnya “Penelitian Ilmiah” untuk kalangan semester 6 untuk bisa mendapatkan status Diploma 3 , kami mahasiswa/makasiswi semester 6 selalu dituntut untuk pembuatan PI yang kadang kondisi ini membuat mahasiswa merasa semester 6 itu menegangkan . selama saya kuliah di Gunadarma tidak terlalu banyak kegiatan-kegiatan yang saya lakukan , seperti misalnya organisasi BEM atau UKM yang lainya , bukannya saya tidak tertarik tentang hal itu tapi menurut saya hal seperti itu kadang bisa menggangu konsentrasi kuliah , jadi kegiatan yang saya ikuti diluar kuliah , saya aktif mengikuti seminar seminar yang diadakan kampus , dengan beberapa seminar tersebut membuat saya sedikit demi sedikit mengetahui hal yg mungkin saya blm tau sebelumnya dan saya juga mendapatkan beberapa sertifikat dari kegiatan seminar tersebut contohnya seperti seminar

III.            PENDIDIKAN NON-FORMAL
                     Certificate Seminar “3D Animation” (Create, Publish , dann Business)
                     Certificate Seminar “Sosialisasi Hasil-Hasil PHKI Batch III”
                     Certificate Seminar “The General Lecture Of multimedia System”
                     Certificate Seminar “Overclocking  : How to Make Your PC High Perform”
                     Certificate Workhsop “Overclocking Goes To Campus : How to Make Your PC High Perform”
                     Certificate Workhsop “Scientific Writing Workshop”

Dari beberapa seminar yang pernah saya ikuti , saya tertarik dengan Overclocking , pada tahun 2011 saya dan beberapa teman teman saya yang masih junior mencoba mengikuti lomba Overclocking yang diadakan di lokasi Mall Artha Gading yang diikuti dari beberapa kampus , saat itu saya belajar dari teman-teman sekelas dan lain kelas yang selalu menang dalam perlombaan tersebut , maka dari itu saya tertarik dalam Overcloking , walaupun saya tidak mendapatkan juara 1 tapi saya dan teman satu team bernama Ronny douglas merasa bangga karna baru pertama kali mengikuti perlombaan tersebut saya menduduki posisi 4 di rank junior dan posisi 9 di rang senior , dan diperlombaan tersebut hanya ada 2 perempuan termaksud saya sendiri , dan yang membuat saya tertarik dalam perlombaan ini , lomba Overclocing belum diminati oleh perempuan . berikut artikel tentang perlombaan bisa diliat di forum
berikut daftar nama dan score yang diperoleh peserta di golongan junior .



Dan posisi di golongan Senor dan Junior



Berikut foto saat perlombaan dimulai


Sebelum saya menyudahi tulisan tentang biodata diri saya , saya mengucapkan terimaksih kepada kalian yang sudah mampir di blog saya ini ;)





Minggu, 04 Maret 2012

hardskill

Untuk bisa bersaing di dunia kerja, seseorang harus memiliki serangkaian skill. Tulisan singkat ini sekedar untuk menyegarkan ingatan Anda tentang apa itu hardskill dan softskill.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu. Contoh: insinyur mekanik membutuhkan keterampilan bekerja dg permesinan, programmer harus menguasai teknik pemrograman dg bahasa tertentu.

Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya. Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Seringkali softskill ini kurang mendapat perhatian. Seorang siswa/mahasiswa tidak hanya sekedar perlu memiliki keterampilan teknis terkait pekerjaan yang diidamkan dan diincarnya. Kita tak boleh lupa bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja, melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah cukup. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar seseorang menuju sukses.

http://www.edunimasi.com/pentingnya-hardskill-dan-softskill.html#.T1MhIDVzXK0

Sabtu, 03 Maret 2012

Softskill

Mengapa ?

Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.

Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.

Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Lalu siapa yang harus melakukannya? Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik.


Apa ?

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)


Pada proses rekrutasi karyawan, kompetensi teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’.

Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill“.

Hal tersebut menunjukkan bahwa : hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Psikolog kawakan, David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill.


Bagaimana ?

Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.

Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.

Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.




Tugas bahasa indosesia2 - Mobil ESEMKA

Mobil Esemka Harga Dan Spesifikasi

Mobil Esemka merupakan nama mobil yang baru-baru ini menjadi topik pemberitaan di berbagai media terkait mobil esemka yang di jadikan mobil dinas walikota jokowi di mana mobil rakitan karya siswa anak SMK N 2 surakarta dan SMK Warga surakarta tidak kalah dengan hasil pabrikan mobil besar yang merupakan karya anak bangsa yang patut di acungi jempol.

Saat ini mobil esemka menjadi trend setelah jokowi walikota solo memakai mobil esemka sebagai mobil dinas. Namun mobil dengan nama esemka rajawali ini belum resmi sebagai mobil dinas karena belum ada ijin dari pemerintah. Bahkan hingga saat ini mobil esemka menurut informasi akan di jadikan mobil nasional karena tidak kalah saing dengan produk mobil luar negri.

Hal inilah yang membuat orang ingin membeli mobil esemka dan saat ini pemesanan mobil esemka banyak sekali yang memesan. Nah berikut ini harga dan spesifikasi mobil esemka yang akan menjadi produk mobil nasional karya siswa SMK N 2 dan SMK Warga Surakarta.

Harga Mobil Esemka
Untuk harga mobil esemka saat ini di banderol 95 juta untuk of the road sedangkan unutk on the road sekitar 120 juta, lebih murah di bandingkan dengan mobil jenis SUV lainnya hampir sampai 200 juta.

Spesifikasi Mobil Esemka
- Panjang : 5.035 mm
- Lebar : 1.690 mm
- Tinggi : 1.630 mm
- Bahan Bakar : Bensin
- kapasitas Mesin : 1.500 cc SOHC 4 silinder + multi point injection
- Transmisi : 6 (1-2-3-4-5-R)
- Max Speed : 180 Km/jam
- Max. Output : 105HP / 5.500 rpm
- Max Torque : 145 Nm / 4.100 RPM
- Power Stearing
- Central Lock System
- Power Windows
- Parking Censor
- Air Conditioner Dual Zone
- Audio System + CD
- Daya Tampung 7 Penumpang + Supir

Daya Tampung : mampu menampung tujuh penumpang, lebih banyak daripada Rush dan CR-V. Dimensi bodi Esemka Rajawali dengan panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm dan tinggi 1.630 mm. Honda CR-V lebih pendek dengan panjang 4.566 mm, lebar 1.820 mm dan tinggi 1.680 mm. Sementara Rush memiliki panjang 4.420 mm,lebar 1.745 mm,dan tinggi 1.740 mm.

Desain Bodi : Bodi yang diusung SUV Esemka Rajawali memang masih agak kaku. Sisi aerodinamis Esemka kalah dari Rush dan Honda CR-V. Terlihat ada beberapa bagian eksterior Esemka yang mencomot desain mobil lain.

Mesin : Esemka Rajawali disokong dengan mesin 1.500 cc DOHC dengan teknologi multi point injection. Mesin mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 hp pada putaran 5.500 RPM dengan torsi maksimum hingga 145 Nm pada 4.100 RPM, dengan sistem penggerak roda belakang.

Fitur : Esemka Rajawali sudah tersemat fitur elektronik mirip SUV lainnya, misalnya power steering, central lock, power windows, AC dual zone, sensor parkir, dan CD player. Namun, Esemka Rajawali belum tersemat airbag, tidak seperti SUV Rush, Terios atau CR-V.

Nah itulah sedikit postingan mobil esemka rajawali yang baru-baru ini menjadi trend karena di pakai sebagi mobil dinas Jokowi walikota solo yang juga akan di jadikan mobil nasional.


 

Tugas Bahasa Indonesia 2

Hakikat Penalaran

Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Penalaran Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
 Deduktif yang berujung pada rasionalisme
Induktif yang berujung pada empirisme
Logika merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih

Contoh :

Ketika seorang pengemis berkata :”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
Dari 3 peristiwa diatas, apakah kita bisa menarik kesimpulan bahwa air-lah yang menyebabkan orang mabuk?

Logika deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus (individual). Sedangkan logika induktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.

Contoh :

Semua makhluk punya mata ( premis mayor )
Si Adam adalah seorang makhluk ( premis minor )
Jadi, Adam punya mata ( kesimpulan )
Kriteria kebenaran :

3+4=75+2=76+1=7

Menurut seorang anak kecil, hal ini tidak benar.

Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar.

Secara deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koherensi.

 Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.


1.2        Bentuk Penalaran

Bentuk-bentuk penalaran yang sering digunakan dalam wancana keseharian berupa penalaran asosiatif dan skema dissosiatif. Penalaran asosiatif berbentuk penalaran yang memasukkan beberapa unsure penalaran dan mengevaluasi atau mengorganisasikan unsur yang lainnya. Penalaran dissosiatif merupakan bentuk penalaran yang memisahkan atau mengurai unsur-unsur penalaran yang semula merupakan satu kesatuan . jenis penalaran assosiatif tersebut tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran, tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsur bukti dan pembuktiannya.

1.3        Metode Penalaran

Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran. Ada dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :

Metode Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.

Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, ang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus

1.4       Kesalahan dalam penalaran
Penalaran induktif bukan merupakan prediksi yang benar-benar akurat. Induktif bisa dihasilkan karena pengulangan-pengulangan secara terus menerus. Misalkan si ibu selalu sedih ketika anaknya selalu pulang ke rumah tengah malam sambil teriak-teriak minta dibukakan pintu karena dia mabuk. Dengan demikian si pemuda (secara instingtif atau behavioristis) memiliki pengetahuan kasus pembiasaan yang diulang-ulang.Si Ibu sampai pada kesimpulan bahwa jika anaknya datang tengah malam sambil marah-marah itu berarti dia sedang mabuk. Ini merupakan kesimpulan umumnya. Padahal bias saja si anak marah bukan karena dia mabuk. Disini terdapat satu bukti rasional bahwa penalaran induktif bisa jadi menghasilkan kesimpulan yang berbahaya dan salah kaprah. Pengetahuan kita yang bersumber dari penalaran atau pemikiran induktif bisa jadi salah.

Penalaran induksi seringkali dikaitkan dengan sebuah korelasi atau hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap dua buah kejadian yang berbeda. Hasil-hasil kesimpulan secara induksi juga dikaitkan dengan kausalitas sebuah kejadian. Karena sedemikian sering kejadian A diikuti oleh kejadian B, maka diambil kesimpulan bahwa kejadian A merupakan penyebab kejadian B.

Penalaran induktif memang membantu kita dalam memahami, memprediksi, dan mengontrol sesuatu. Namun tidak semua hal bisa dipercaya dengan melakukan penalaran induktif. Penalaran induktif sekarang ini masih sering digunakan sebagai salah satu pengetahuan yang “ilmiah” dalam persoalan-persoalan kehidupan. Baik itu kesehatan, biologi, psikologi dan sebagainya. Contoh nyata dari aplikasi penalaran induktif adalah penelitian-penelitian yang bersifat statistikal yang mendasarkan pada sampel-sampel.

referensi :

1.  www.id.wikipedia.com

2.  www.id.wordpress.com



http://nyampahlagi.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif-dan-kesalahan-dalam.html