Kamis, 23 Desember 2010

PENGHARGAAN DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI


(Vibiznews – Human Resources) –
Tujuh aspek penghargaan efektif terhadap individu sudah dibahas sebelumnya. Dalam kaitannya dengan pemberian penghargaan, manajer juga umumnya melakukan kesalahan-kesalahan sebagai berikut:

 Melewati kesempatan pemberian penghargaan

Salah satu permasalahan yang paling umum dalam memberikan pengargaan adalah melewatkan ataupun tidak menyadari adanya kesempatan tersebut. Alasannya ada bermacam-macam, antara lain terlalu sibuk, tidak merasa bahwa penghargaan adalah perlu, hingga merasa bahwa seorang karyawan hanya membutuhkan feedback positif sekali setahun saja atau akhir tahun ketika bonus dibagikan.

Penghargaan yang waktunya kurang tepat

Pemberiaan penghargaan dengan waktu kurang tepat nyaris sama buruknya dengan melewatkan kesempatan memberi penghargaan. Semakin lama hingga Anda memberikan penghargaan, maka dampaknya juga semakin kecil. Hingga pada saat tertentu, lamanya sebuah acknowledgement atau penghargaan hanya menunjukkan bahwa Anda jauh dari mereka.

 Penghargaan yang tidak tulus

Salah satu karakteristik dari penghargaan adalah ketulusan. Penghargaan yang hanya bersifat formalitas dan kaku bisa menjadi bumerang buat Anda. Dalam memberikan penghargaan, Anda harus jujur dan tulus tanpa mengharapkan ekspektasi balasan apapun.

Penghargaan Publik untuk Individu yang Private

Walaupun pada umumnya orang menyukai penghargaan di depan public, namun terdapat segelintir orang yang lebih menyukai penghargaan secara privat. Jika Anda memaksakannya, malah bisa menimbulkan demotivasi dan efek negative, Misalnya, orang yang akan menerima penghargaan di depan public adalah seorang yang sangat grogi jika bicara di depan umum. Sehingga pada saat hari-H ia justru jatuh sakit. Tentunya Anda tidak mau hal seperti ini terjadi.

 Memberikan Penghargaan disertai Kritik

Kesalahan yang juga umum pada menajer dalam memberikan ucapan terima kasih atau penghargaan adalah mengikutinya dengan sejumlah kritikan. Kritikan ini mengurangi dampak positif dari penghargaan tersebut. Fokuslah kepada penghargaan tersebut, dan simpan kritik membangun untuk kali lain.

 Memberi penghargaan namun sebenarnya tidak

Manajer terkadang merusak tujuannya dalam memberikan penghargaan dengan melakukan atau mengatakan sesuatu yang pada akhirnya justru menimbulkan demotivasi bahkan penghinaan. Misalnya setelah memberi penghargaan, kemudin karyawan tersebut melakukan kesalahan, kemudian ia dihina atau dipermalukan. Hal tersebut bisa menjadi pengalaman yang buruk bagi karyawan.

Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut, diharapkan supaya manajer dapat menghindarinya. Hal ini sangat penting demi efektivitas pemberian sebuah penghargaan pada karyawan.


http://vibizmanagement.com/journal.php?id=37&sub=journal&awal=140&page=hr

Konsep Pemberian Penghargaan dan Insentif

Penelitian Moedjiarto menemukan signifikansi karak¬teristik ini dalam menciptakan sekolah efektif. Dijelaskan oleh Reynolds (1990), sekolah yang sukses menyadari bahwa pemberian penghargaan jauh lebih penting ketimbang meng¬hukum atau menyalahkan siswa. Hal ini dinilai oleh Reynolds sebagai suatu strategi motivasi yang penting untuk meningkatkan citra diri (self-image) siswa dan ber¬kembangnya atmosfir yang bersahabat dan suportif. Peng¬hargaan dan insentif mendorong munculnya perilaku positif dan, dalam beberapa hal, mengubah perilaku siswa (dan juga guru).
Agar budaya dan iklim sekolah kondusif dan tercipta harmonisasi kerja, di sekolah perlu dibangun suasana keterbukaan, obyektivitas penilaian, dan tentunya upaya mewujudkan kesejahteraan anggota. Berilah penghargaan yang sesuai untuk guru, karyawan dan siswa yang benar-benar pantas untuk mereka terima sebagai hadiah atas usaha dan hasil kerja mereka. Dengan pendekatan manusiawi, saling asah-asih dan asuh sangat diyakini kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif akan tercapai dan hal ini akan sangat menunjang pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Personil sekolah tidak pernah bosan dengan penghargaan. Dalam konteks psikologi, mereka sepertinya tidak kenyang atau merasa dipuaskan dengan penghargaan, seperti halnya tidak pernah kenyang dengan makanan dan uang. Dalam beberapa hal, semakin banyak penghargaan yang mereka peroleh maka akan semakin banyak juga yang mereka inginkan. Untungnya tidak sulit menghargai seseorang dan terdapat banyak cara untuk melakukan hal tersebut. Beberapa cara paling mudah dan terjangkau untuk menghargai seseorang:
Ø Praktekkan pemberian penghargaan yang berkonsentrasi dan fokus pada memanggil guru staf atau siswa yang layak untuk menerima penghargaan ke kantor anda dan mengucapkan terima kasih karena melakukan pekerjaan yang bagus. Interaksi tersebut difokuskan hanya pada penghargaan dan tidak pada hal lain sehingga pengaruhnya tidak berkurang karena membahas masalah lain.

Ø Siapkan tropi dan berikan kepada mereka yang paling layak menerimanya baik untuk siswa, guru maupun staf. Tuliskan nama orang itu pada tropi dan berilah nama julukan di belakangnya. Untuk membantu memastikan keadilan dan dukungan, pada akhir bulan biarkan penerima memilih anggota berikutnya untuk diberi penghargaan dan jelaskan mengapa dia dipilih.

Ø Tulis cacatan kecil yang menghargai kontribusi seseorang pada periode gaji terakhir dan lampirkan catatan tersebut pada daftar gaji seseorang

Ø Hargai keahlian menonjol atau keahlian individu dengan menugaskan mereka menjadi mentor personil lainnya agar dapat menunjukkan kepercayaan dan hormat anda kepadanya.

Ø Perhatikan semua orang yang melakukan hal yang benar dan beritahu mereka kalau pekerjaan itu baik dan benar.

Ø Sistem penghargaan upah/insentif yang dikombinasikan dengan penghargaan sosial dan umpan balik untuk kinerja guru, staf dan siswa yang dilakukan secara sistematik, akan meningkatkan kinerja mereka lebih baik dari pada yang tidak mendapatkan perlakuan yang sama.


HUKUMAN DALAM ORGANISASI
Sebelum hukum dibuat oleh negara maka dalam mengatur hubungan internasional telah digunakan kebiasaan-kebiasaan. Sebelum kebiasaan itu menjadi hukum maka kebiasaan itu harus berlangsung dalam waktu yang cukup lama agar dapat memperoleh persetujuan bersama dari anggota masyarakat internasional. Kebiasaan sebagai suatu sumber hukum internasional pada umumnya telah diterima dan diakui oleh para ahli hukum baik dari dunia Barat maupun dunia Timur. Menurut pandangan Mahkamah Internasional untuk menjadikan suatu aturan hukum kebiasaan internasional, memang diperlukan suatu masa yang cukup panjang, dimana kepentingan negara-negara akan terpengaruh secara khusus dan aturan-aturan tersebut dikenakan secara luas dan seragam. Mengenai kekuatan mengikat hukum internasional kepada negara sangat didasarkan atas adanya kesepakatan (consent) negara tersebut untuk menerima prinsipprinsip dan aturan yang ada di dalamnya. Aturan-aturan (rules of conduct) itu menjadi hukum ketika telah diterima sebagai kekuatan yang mengikat diantara para pihak. Dengan demikian tidak dijumpai kesulitan terhadap perjanjian-perjanjian atau konvensi konvensi resmi karena para pihak telah menyatakan kesepakatannya untuk mengikatkan diri pada instrumen-instrumen internasional tersebut.
Dalam membicarakan aspek moral dan etika dalam penegakan hukum
Internasional akan dipusatkan pada beberapa permasalahan pokok sebagai berikut:
Ø Kewajiban Negara untuk melaksanakan perjanjian internasional yang sudah disetujuinya dengan etikat baik.
Ø Kewajiban internasional yang harus dilaksanakan baik oleh Negara anggota maupun bukan anggota PBB.
Ø Negara bukan pihak perjanjian internasional tetapi mempunyai kewajiban untuk melaksanakan perjanjian tersebut.
Ø Kewajiban Negara terhadap hukum kebiasaan internasional.
Ø Negara tidak diperbolehkan untuk tidak melaksanakan perjanjian internasional yang telah disetujuinya dengan alasan peraturan perundang-undangan nasionalnya.
Ø Kewajiban semua Negara untuk melaksanakan keputusan Dewan Keamanan baik Negara anggota maupun bukan anggota PBB.
Ø Kewajiban Negara-negara untuk melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional mengenai pertikaian masalah yang mereka ajukan ke Mahkamah tersebut.
Ø Kewajiban Negara untuk Melaksanakan Perjanjian Internasional yang Sudah Diratifikasinya.

Selasa, 21 Desember 2010

MOTIVASI HIDUPKU DALAM KULIAH


Nama saya adalah Danty septiani saya lahir dari keluarga yg sangat sederhana  saya anak bunggu dari 6 bersaudara semua kakak saya smuanya sudah mempunyai keluarga dan berkerja ,  walaupun pekerjaannya blm dibilang ditempatkan ditempat yang enak , tp setidaknya mereka mencoba menikmati pekerjaan mereka , kakak saya ada yg berkuliah dan jg tidak , krna itu susahnya mencari pekerjaan kalau kita hanya mempunyai ijasah SMA , apalagi dijaman sekarang  byk persaingan untuk mendapatkan pekerjaan  yg lebih baik ,,  jadi jika saya hanya mempunyai ijasah sampai SMA dan saya tidak mempunyai kemampuan apa-apa bagaimana saya bisa bekerja ditempat tempat yg saya inginkan dan sebagai wanita karier , dari situlah motivasi saya muncul untuk melanjutkan pendidikan sampai keperguruan tinggi , saya tidak mau hanya mempunyai pendidikan sabatas SMA saja , krna saya anak bungsui saya bertanggung jawab besar untuk dapat menunjukan kepada orng tua kalau saya bisa jauh lebih baik dari kakak-kakak saya  dan orang lain , karna hal itulah yg memotivasi saya untuk dapat berkuliah terutama adalah orangtua dan keluarga . saya ingin sekali menjadi seseorang yg lebih baik  lagi dimata mereka . saya ingin menggangkat nama keluarga jika saya bisa menjadi orng yg sukses suatu hari nanti, keinginan saya bisa menjadi wanita karier yg selalu berpenampilan rapi dan keluar masuk kantor , menjadi pengusaha yg sukses , itulah yg membuat saya jg ingin berkuliah , dan saya juga ingin mempunyai pengetahuan lebih luas lagi dan  dapat berfikir panjang untuk kehidupaan saya kedepannya  , saya mempunyai keinginan membahagiakan keluarga saya maka dari itulah saya harus bisa menunjukan kepada mereka saya mampu menjadi yg mereka andalkan , saya ingin melihat mereka tersenyum bangga melihat keberhasilan saya nanti , saya selalu berharap dan berdoa keluarga saya masi lengkap dan dapat merasakan hasil kerjakeras saya selama ini untuk mereka  J

Minggu, 14 November 2010

PENGERTIAN MANAJEMEN KONFLIK




Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik sebenernya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yg tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yg wajar yg dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya .
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan.
*      Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras.
*      Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai.
*      Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
*      Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
*      Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.
Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik.
Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. Minnery (1980:220) juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik yang telah dijelaskan diatas, bahwa manajemen konflik perencanaan kota meliputi beberapa langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik. Keseluruhan proses tersebut berlangsung dalam konteks perencanaan kota dan melibatkan perencana sebagai aktor yang mengelola konflik baik sebagai partisipan atau pihak ketiga.
*Teori-teori Konflik*
Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:
> Teori hubungan masyarakat<
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.


Sasaran:
meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya

> Teori kebutuhan manusia<
Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Sasaran:
mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.
> Teori negosiasi prinsip<
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Sasaran:
membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.
>Teori identitas<
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
Sasaran:
melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.
>Teori kesalahpahaman antarbudaya<
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Sasaran
 menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.
>Teori transformasi konflik<
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Sasaran:
 mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan.

Sabtu, 13 November 2010

TEORI ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI

Organisasi
>     Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai   tujuan bersama yang diinginkan     dan  mau terlibat dengan peraturan yang ada.
>        Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
>     Ciri-ciri organisasi ialah:
* terdiri daripada dua orang atau lebih,
* ada kerjasama,
* ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
* ada tujuan yang ingin dicapai.
        Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang  bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran,  pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah adalah segala sesuatu  yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.  Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika  Serikat.



Evoluasi Teori Organisasi
Terdiri atas:
A. Teori Klasik
    *Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
    *Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);
    *Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi)  oleh Henry Fayol (Prancis).
B.    Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik;
C.    Teori modern;
D.    Teori organisasi dan manajemen Jepang dan teori Z;
    5 Golongan Teori Organisasi Modern
(Prajudi Atmosudirdjo)
*Teori organisasi klasik;
*Teori organisasi hubungan antar manusia;
*Teori proses;
*Teori prilaku;
*Teori Sistema.
    4 Macam Teori Organisasi
(Amitai Etzioni)
*Teori klasik (Scientific management);
*Aliran hubungan manusia (human relations);
*Sistem pendekatan struktural;
*Teori pembuatan keputusan.
    9 Macam Teori Organisasi
(Wursanto, 2003:260-274)
*Teori organisasi klasik;
*Teori organisasi birokrasi;
*Teori organisasi human relations;
*Teori organisasi perilaku;
*Teori organisasi proses;
*Teori organisasi kepemimpinan;
*Teori organisasi fungsi;
*Teori organisasi pembuatan keputusan;
*Teori organisasi kontingensi.

    8 Pendekatan Teori Organisasi
(Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)
*Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);
*Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);
*Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);
*Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);
*Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);
*Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);
*Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);
*Pendekatan operasi (the operational approach).
                        *Kesimpulan*
    Tidak ada satupun teori yang memiliki kebenaran mutlak.  Masing-masing teori saling melengkapi.
.            > TEORI KLASIK<
    Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi, teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization).  Muncul untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
1.  Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
Ciri Birokrasi modern (ideal):
Adanya prinsif pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:
a.    adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi,
b.    adanya pendelegasian wewenang,
c.    setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan (spesialisasi).  Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka yang mempunyai keahlian (kualifikasi).
Adanya prinsif hierarki;
Manajemen kantor modern didasarkan pada  dokumen tertulis/diarsipkan;
Tugas dalam organisasi dilaksanakan  berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan pendidikan dan latihan secara terus menerus;
Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh;
Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-peraturan/perundang-undangan, maka setiap apparatus birokrasi harus mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.
Unsur Birokrasi Ideal:
*Hirarki,
*Kualitas Keahlian,
*Aspek-aspek keahlian,
*Kewenangan dan kekuasaan yang legal.
Fungsi Birokrasi Ideal:
*Spesialisasi,
*Struktur,
*Kemungkinan meramalkan dan kestabilan,
*Rasionalisasi, dan
*Bagian dari demokrasi.
Strategi Untuk Mencapai Tujuan Organisasi (5 Prinsip):
*Prinsip spesialisasi;
*Prinsip rantai komando atau prinsip hirarki;
*Prinsip loyalitas;
*Prinsip impersonal;
*Prinsip uniformalitas.
    Implementasi adalah proses untuk mewujudkan rumusan kebijakan menjadi tindakan kebijakan; dari “politik” ke “administrasi”.
Pressman & Wildavsky:
1. Implementasi adalah proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya.
2. Implementasi memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.
3. Efektivitas implementasi ditentukan oleh kemampuan untuk membuat hubungan dan sebab- akibat yg logis antara tindakan dan tujuan.

    Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengartikan Implementasi sebagai evaluasi.
Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
Ungkapan – ungkapan tersebut mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Selasa, 26 Oktober 2010

Tugas Teori Organisasi Umum




1.     Definisi Teori Organisasi Umum
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.[1]
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.[1]

2. Organisasi dalam arti dinamis dan dalam arti stati


Posted in USA News - 25 October 2010 -
budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam dan tentang status kewarganegaraan 2009 - 6:33pm — Tamu http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-negara-dan . Sifat organisasi a. Dinamis, penyebabnya : pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.(Katz organisasinya seperti AD/ART, SK tentang Pola dan . Sifat organisasi a. Dinamis, penyebabnya : i. pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.(Katz berkompetisi demi memperoleh status, popularitas, dan . samping banyaknya kesulitan dalam merumuskan definisi organisasi internasional dalam arti luas dan Memang benar tidak ada satu status yuridis yang berlaku bagi semua organisasi .
Arti statis: Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.Arti dinamis: kreatif, selalu dinamis bergerak, mencari-mencari dan mencari. .arti dinamis. Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan. sekelompok orang untuk dalam perumusan. tujuan organisasi. Terdapat pembagian. tugas dalam .Organisasi dalam arti statis. Organisasi dalam arti dinamis. Organisasi 2 macam yaitu organisasi dalam arti ststis dn organisasi dalam arti dinamis. .Organisasi yang dinamis sifatnya bukan organisasi yang bersifat statis. ada perincian dan pembagian tugas yang jelas, dalam kegiatan da'wah organisasi yang .

You might also like another Organisasi Dalam Arti Dinamis Dan Dalam Arti Statis Article

·         Mala Organisasi Statis Dan Dinamis
Organisasi Dalam Arti Statis Organisasi Statis Adalah Gambaran Secara Skematis Tentang Hubungan Kerjasama Antara Orangorang Yang Terdapat Dalam Suatu Usaha Untuk Mencapai Sesuatu Tujuan Organisasi Dalam Arti Dinamis

·         Gangzar Agas Pengertian Organisasi Dinamis Dan Statis
1 Dalam Arti Statis Yaitu Organisasi Sebagai Wadah Tempat Dimana Kegiatan Kerjasama Dijalankan 2 Dalam Arti Dinamis Yaitu Organisasi Sebagai Suatu Sistem Proses Interaksi Antara Orangorang Yang Bekerjasama Baik Formal Maupun

·         Belajar Arti Integritas Kejujuran Dan Tanggung Jawab Biar
Di Organisasi Ekstra Dan Intra Kita Terbiasa Menggebrak Meja Dalam Pertemuan Di Forum Diskusi Akun UIN Ciputat Semoga Hal Tersebut Tidak Terjadi Kalau Pun Terjadi Bagi Kami Hal Tsb Lumrah Dan Kami Sabar Untuk Membacanya Antara Lain 1 Mungkin Kami Salah Tangkap Dalam Memahami Persoalan Yang Muncul Yang Oleh Penpassword Dan Bisa Membuka Facebook Akun Ini Untuk Mengisi Di Dalamnya Memuat Photo Membuat Status Di Dinding Dan Lainlain

·         FENOMENA MAYAPADA
Malahan Banyak Orang Kini Membuat Ilmu Dan Teknologi Jadi Takhyul Dalam Arti Orang Percaya Bahwa Ilmu Dan Teknologi Dapat Menyelesaikan Semua Masalah Manusia Di Dunia Dan Ada Yang Berbuat Sebaliknya

·         Koriistikomah ORGANISASI
Organisasi Dapat Diartikan Dalam Dua Macam Yaitu 1 Dalam Arti Statis Yaitu Organisasi Sebagai Wadah Tempat Dimana Kegiatan Kerjasama Dijalankan 2 Dalam Arti Dinamis Yaitu Organisasi Sebagai Suatu Sistem Proses Interaksi Antara
·         My Story Teori Organisasi Umum 1
Organisasi Dalam Arti Statis Dan Organisasi Dalam Arti Dinamis Terdapat Hubungan Yang Erat Antara Manajemen Organisai Dan Metode Tata Kerja Manajemen Organisai Dan Tata Kerja Ketiganya Diarahkan Kepada Tercapainya Tujuan Secara

·         Organisasi Dalam Arti Statis Dan Dinamis Chasing The Stars
Organisasi Dalam Arti Statis Dan Dinamis 1 Pengertian Organisasi Dalam Arti Statis Organisasi Statis Adalah Gambaran Secara Skematis Tentang Hubungan Kerjasama Antara Orangorang Yang Terdapat Dalam Suatu Usaha Untuk Mencapai Sesuatu

·         Organisasi Dalam Arti Statis Dan Dinamis Evulee987939s Blog
Organisasi Statis Adalah Gambaran Secara Skematis Tentang Hubungan Kerjasama Antara Orangorang Yang Terdapat Dalam Suatu Usaha Untuk Mencapai Sesuatu Tujuan 2 Pengertian Organisasi Dalam Arti Dinamis Organisasi Dinamis Adalah Setiap

·         Hydebenz
Hubungan Organisasi Dengan Organisasi Kemahasiswaan Adalah Organisasi Dalam Arti Statis Organisasi Dalam Arti Dinamis Organisasi Sebagai Sistem Kerja Sama Organisasi Sebagai Sistem Tata Hubungan Kerja Organisasi Sebagai Proses

·         Elish Blog39s ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE
Pada Dasarnya Pengertian Organisasi Dapat Dibedakan Menjadi 2 Macam Yaitu Organisasi Dalam Arti Statis Dan Organisasi Dalam Arti Dinamis Organisasi Dalam Arti Statis Yaitu Organisasi Sebagai Wadah Tempat Dimana Kegiatan Kerjasama


                                 Pengalaman saya dalam organisasi
 
        Sewaktu saya masih SMP lengkapnya SMPN 265 Jakarta Selatan  saya mempunyai pengalaman organisasi sebagi OSIS , saya masuk dalam bagian Humas , saat itu organisasi osis sangat membantu saya dalam berorganisasi bersama orang orang disekitar saya , dengan adanya organisasi ini saya mampu berbagi pemikiran bersama orang orang disekitar , saya mampu menampung pendapat pendapat yang mungkin berbeda dengan teman-teman , perbedaan itu lah yang membuat saya mampu berfikir dewasa , walaupun saat itu masi menginjak SMP tapi Organisasi Osis berjalan dengan baik , saya sebagai humas selalu berhubungn langsung dengan sekolah-sekolah lain untuk mengadakan perlombaan antar sekolah , misalnya , Membaca puisi , pidato , dan juga berbagai ekskul seperti paskibra , teather , dll . acara seperti itu sering dilakukan sekolah saya untuk penunjang bakat anak anak yang ingin mengeksploitasi ke teman-teman mereka ,
Umumnya organisasi sangat membantu pertumbuhan orang itu sendiri , karna organisasi itu secara tidak langsung kita berhubungan dengan orang orang luar yang mungkin bias membuat kita berfikir dewasa .
Sekian pengalan yang saya berikan saat menjalani organisasi sebagai anggota osis ..