Kamis, 16 Mei 2013

PROFESI IT


Kalau ada profesi yang saat ini tengah naik daun, salah satunya adalah profesi yang terkait teknologi informasi (TI). Permintaan tenaga TI saat ini memang membludak. Sebab, dunia sudah tenggelam dalam tsunami digital. Akhir tahun 2011, misalnya, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 55 juta orang atau meningkat 30% dibanding tahun sebelumnya yang baru sebanyak 42 juta orang. Dari total pengguna itu, 29 juta di antaranya mengaku mengakses internet 
dari mobile phone. 

Saat ini, perusahaan di bidang usaha apa pun membutuhkan sistem informasi, paling tidak dalam hal administrasi. Apalagi, banyak perusahaan mulai membidik internet sebagai sarana usaha, promosi, dan marketing.Perusahaan rintisan baru di bidang teknologi informasi (start-up) juga terus bermunculan. Bidang usahanya bermacam-macam, mulai penyedia mobile broadband, aplikasi mobile untuk web, digital content, e-commerce, jasa jaringan komputasi awan, jasa penyedia pusat data, jasa penyedia sistem informasi manajemen risiko dan kepatuhan, asset management atau wealth management solutions, e-payment, dan masih banyak lainnya.


Salah satu jenis Profesi IT yg ingin saya bahas di sini adalah System analyst.

Biasanya perusahaan yang ingin menerapkan sistem teknologi informasi tertentu akan menyewa perusahaan penyedia jasa sistem TI. Misalnya, ada perusahaan surat kabar yang ingin membuka versi online korannya di internet. System analyst bertugas menganalisis dan merancang sistem teknologi informasi yang akan diimplementasikan oleh perusahaan tersebut, mulai menganalisa pilihan-pilihan sistem operasi yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai menggelar studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.

Singkatnya, system analyst bertugas menerjemahkan keinginan user atau pengguna sistem informasi menjadi rancangan sistem TI yang sesuai dengan proses bisnis user maupun biaya yang tersedia. Ketika menyusun sistem TI untuk perusahaan media yang ingin membuat media online, misalnya, analis sistem dituntut mengetahui sistem operasi, aplikasi dan perangkat database, perangkat lunak dan perangkat keras yang harus tersedia dan digunakan. 

Yang tidak kalah penting, analis sistem juga harus mengetahui proses bisnis dari perusahaan yang bersangkutan. Mulai dari konsepsi soal produk media yang akan dibuat sampai masalah prosesnya. 

Misalnya, berita dari lapangan dilaporkan oleh wartawan bagaimana dan lewat media, dieditnya di mana dan bagaimana, ada berapa jenjang pengeditan, dan seterusnya. "Sistem TI yang dibangun harus menyesuaikan proses bisnis perusahaan," ungkap Agus Surachman, system analyst sebuah perusahan konsultan penyedia jasa layanan sistem TI. 

Biasanya analis sistem bekerja dalam sebuah tim yang disebut system integrator. Kalau dihadapkan proyek IT, tim akan menunjuk project manager. Adapun jenjang analis sistem tergantung pada perusahaan yang bersangkutan. 

Ada yang jenjang kariernya mulai dari system analyst, lalu meningkat menjadi business analyst atau kadang disebut juga senior system analyst. Di level senior, pemahaman anggaran dan keuangan penting ketika merancang sistem TI yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Biasanya, system analyst memiliki pengalaman sebagai programmer. Cuma, ada juga analis sistem yang langsung dari fresh graduate karena di perguruan tinggi memang jurusan analis sistem sudah tersedia untuk program S-1. 

Remunerasi bidang ini tergantung pada pengalaman system analyst yang bersangkutan serta sistem penggajian di perusahaan TI tempatnya bekerja. Tetapi untuk yang berpengalaman, rentang penghasilannya sekitar Rp 5 juta sampai Rp 11 juta per bulan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar