Korban gempa dan tsunami yang terjadi pada jepang beberapa waktu lalu memang banyak sekitar 21 ribu orang lebih, namun gak sedikit juga yang selamat, hari ini saya membaca situs berita detiknews.com dimana mereka memberitakan tentang seorang nenek dan cucunya yang selamat setelah 9 hari tertimbun reruntuhan.
Berikut beritanya.
Seorang nenek dan cucu remajanya berhasil diselamatkan oleh tim SAR setelah sembilan hari tertimbun reruntuhan di Miyagi, Jepang.
Aksi penyelamatan ini menjadi berita baik bagi keluarganya. Sebab hingga saat ini dikabarkan lebih dari 21.000 orang tewas dan hilang akibat gempa dan tsunami di Jepang.
Seperti dikutip detikcom dari AFP, Minggu (20/3/2011), nenek tua yang berusia 80 tahun tersebut bernama Sumi Abe. Sementara cucunya bernama Jin, masih berusia 16 tahun. Keduanya berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan dan segera dikirim ke sebuah RS di Ishinomaki, perfektur Miyagi.
"Suhu mereka cukup rendah tetapi mereka masih sadar," kata seorang juru bicara polisi Ishinomaki.
Rumah mereka tak hanya roboh terkena gempa namun juga terkena gelombang tsunami. Namun sang cucu mencoba mencari makanan dari lemari es untuk membantu neneknya bertahan hidup lebih dari satu minggu pencarian tim SAR.
"Kami terjebak tepat setelah gempa. Kami bertahan hidup dengan makan sedikit demi sedikit," kata Jin, seperti disampaikan polisi tersebut.
Jin mengatakan dirinya menggigil dan mati rasa di salahsatu kaki ketika diselamatkan. "Saya lega. Saya tidak bisa berjalan karena kaki saya kurang sehat," tuturnya.
Untuk melindungi dirinya dan neneknya dari suhu dingin Jin mengambil selimut dan kasur yang ajaibnya tidak basah setelah tsunami. Ia tidur di dekat neneknya supaya tetap hangat.
Dokter di RS Palang Merah Ishinomaki, di mana para korban dirawat, mengatakan nenek tersebut dalam keadaan sehat. Sementara kaki kiri cucunya bengkak karena radang dingin.
Aksi penyelamatan ini menjadi berita baik bagi keluarganya. Sebab hingga saat ini dikabarkan lebih dari 21.000 orang tewas dan hilang akibat gempa dan tsunami di Jepang.
Seperti dikutip detikcom dari AFP, Minggu (20/3/2011), nenek tua yang berusia 80 tahun tersebut bernama Sumi Abe. Sementara cucunya bernama Jin, masih berusia 16 tahun. Keduanya berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan dan segera dikirim ke sebuah RS di Ishinomaki, perfektur Miyagi.
"Suhu mereka cukup rendah tetapi mereka masih sadar," kata seorang juru bicara polisi Ishinomaki.
Rumah mereka tak hanya roboh terkena gempa namun juga terkena gelombang tsunami. Namun sang cucu mencoba mencari makanan dari lemari es untuk membantu neneknya bertahan hidup lebih dari satu minggu pencarian tim SAR.
"Kami terjebak tepat setelah gempa. Kami bertahan hidup dengan makan sedikit demi sedikit," kata Jin, seperti disampaikan polisi tersebut.
Jin mengatakan dirinya menggigil dan mati rasa di salahsatu kaki ketika diselamatkan. "Saya lega. Saya tidak bisa berjalan karena kaki saya kurang sehat," tuturnya.
Untuk melindungi dirinya dan neneknya dari suhu dingin Jin mengambil selimut dan kasur yang ajaibnya tidak basah setelah tsunami. Ia tidur di dekat neneknya supaya tetap hangat.
Dokter di RS Palang Merah Ishinomaki, di mana para korban dirawat, mengatakan nenek tersebut dalam keadaan sehat. Sementara kaki kiri cucunya bengkak karena radang dingin.
Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar kemampuan hamba-Nya, jadi saya yakin Jepang dan beberapa negara yang terkena musibah gempa dan tsunami akan segera bangkit. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar