Selasa, 01 Mei 2012

DKI 1

BAB I

 PENDAHULUAN


Tak terasa, Oktober 2012 nanti, masa jabatan Fauzi Bowo dan Priyanto sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta akan segera berakhir. Hingga kini sudah muncul 14 calon yang ingin menggantikan posisi mereka. Ke-14 nama tersebut memang belum bisa dipastikan apakah ikut atau tidak. Namun mereka sudah mulai memunculkan diri di hadapan publik, yang terdengar gencar maupun sayup-sayup sampai. Padahal Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung sekitar bulan Agustus-September 2012, artinya hingga pendaftaran terakhir nanti akan bermunculan nama baru, atau nama yang beredar akan tenggelam.
Keikutsertaan pasangan independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2011 akan memberikan daya tarik tersendiri, persaingan parpol versus paprpol versus independen akan mewarnai Pilkada DKI, hal ini berarti dapat meningkatkan kualitas pasangan gubernur atau wakil gubernur dan meminimalkan politik uang (money politics).

Tujan. 

Artikel ini dibuat untuk membuat warga Jakarta mengetahui latar belakang dan profil dari 14 nama calon yang sudah bermunculan untuk menduduki kursi DKI 1, agar warga Jakarta tidak salah pilih dan dapat memilih Gubernur yang memperjuangkan aspirasi mereka.
BAB II

ISI

Berikut nama-nama Calon Gubernur DKI Jakarta yang dilansir dari Pedomannews.com:

Independen

1. Adyaksa Dault (mantan Menpora)

   Adhyaksa Dault merupakan suami dari Drg. Mira Arismunandar, sebelumnya pernah bekerja bekerja sebagai penasehat hukum. Namun kemudian melanjutkan pendidikan ke Program Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Dan selanjutnya berhasil meraih gelar Doktor (S3) Jurusan Teknik Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007.
   Ayah dari Umar Adiputra Adhyaksa dan Fakhira Putri Maryam Adhyaksa ini dikenal aktif berorganisasi. Tahun 1987 sampai 1988, ia dipercaya menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum USAKTI dan pada tahun yang sama ia dipercaya menjadi Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) Korwil DKI Jakarta. Jabatan Ketua Lembaga Pengkajian Keadilan dan Demokrasi Indonesia (LPKDI) diamanahkan kepadanya dari tahun 1999 hingga 2002. Begitupun sebagai Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) Jakarta diembannya dari tahun 1999 sampai 2004, Selanjut dia pernah juga dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tahun 1999 sampai 2002. Kemudian menjadi Ketua Umum Majelis Pemuda Indonesia (MPI) tahun 2003 sampai 2006. Disamping itu ia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012.
   Pada tanggal 27 Agustus 2009, Adhyaksa Dault, yang waktu itu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera yang dipastikan terpilih dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum untuk mengajukan pengunduran diri sebagai calon legislator.
   Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabnet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 - 2009, Adhyaksa Dault mengabdikan dirinya kembali kepada dunia pendidikan dengan kembali mengajar sebagai Dosen Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai-Universitas Diponegoro dan menjadi Kandidat Guru Besar pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro .
   Selain mengajar, tugas yang diemban Adhyaksa Dault menjadi Komisaris Independen PT.BRI.Tbk, sejak tahun 2010 sampai sekarang. Di sela-sela kesibukannya, Adhyaksa Dault juga beraktivitas sebagai Ketua Umum VANAPRASTHA, yaitu suatu wadah dari para Penggiat Alam Terbuka dan Aktivis Lingkungan yang berdiri sejak 1976. Dan salah satu program yang merupakan ide kreatif seorang Adhyaksa Dault sebagai penggiat alam terbuka dan Aktivis lingkungan dimana sampai sekarang program tersebut masih berlangsung adalah PIP3D ( Promosi Indonesia Pada - Pada Puncak Dunia). Program ini memadukan berbagai macam unsur kegiatan seperti Ekspedisi Pendakian, Touring Sepeda, Talkshow dan Dialog Interaktif sambil mempromosikan pariwisata Indonesia di manca negara. Pada tahun 2011 kemarin Adhyaksa Dault beserta team yang dipimpinnya berhasil melakukan Ekspedisi Pendakian di Mount Blanc - Prancis, touring sepeda mengelilingi sebagian Eropa Barat serta melakukan Talk show dan dialog interaktif di 2 Negara Eropa, Prancis dan Belanda.

2. Faisal Basrie (ekonom, mantan komisioner KPPU)

   Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
   Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).
   Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

3. Firman Abadi (Dibo Piss, kandidat DPD 2009, Ketum Slankers)

4. Marzuki Usman (mantan Menteri Pariwisata era Gus Dur, Mantan Ketua Bapepam)

   Marzuki Usman (lahir di Mersang, Jambi, 30 Desember 1943; umur 68 tahun) adalah mantan Menter Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia menikah dengan Aswarni pada tahun 1972 dan memiliki lima orang anak. Ia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara, dari pasangan H. Usman Abul dan Cholijah asal Minangkabau.
   Mantan Ketua Bapepam ini menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universita Gadjah Mada, Jogja.

5. Mayjen Soeharto (Marinir)

Partai Golkar

1. Azis Syamsudin (DPR)

   Azis Syamsudin lahir di Jakarta 31-07-1970. Mempunyai riwayat pendidikan antara lain :
- S 1 Fakultas Ekonomi Univ Krisnadwipayana, Jakarta 1993
- S 1 Fakultas Hukum Univ. Trisakti, Jakarta 1993
- S 2 University of Western Sydney, Australia 1998
- S 2 Hukum Univ Padjajaran, Bandung 2003
- S 3 Bidang Hukum Pidana Internasional Univ Padjajaran, Bandung 2007


   Anggota DPR dari Partai Golkar ini juga mempunyai beberapa riwayat pekerjaan antara lain : 
- Konsultan PT AIA Insurance (1992-1993)
- Officer Development Program VII PT. Panin Bank (1994-1995)
- Advokat Kantor Advokat dan Pengacara Gani Djemat dan Partner (1994)
- Pendiri Syam dan Syam Law Office Jakarta
- Anggota DPR Partai Golkar (2004-2014)

2. Basuki/Ahok (DPR, mantan Bupati Belitong Timur)
  
   Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966; umur 45 tahun) adalah anggota komisi II, Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur. Ahok, demikian ia biasa disapa, memang dikenal memiliki keinginan kuat dan kepedulian besar terhadap kesejahteraan rakyat. Masyarakat di provinsi Bangka-Belitung menyapa putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam) dan Buniarti Ningsing (Bun Nen Caw) dengan panggilan "Koh Ahok".
  Semangat nasionalisme warga negara Indonesia keturunan Tionghoa (berdialek Hakka/Kejia) ini bertumbuh seiring didikan keluarga yang ditanamkan sejak kecil. Teman-teman terdekatnya menjulukinya "minoritas ganda”. Sebagian waktunya banyak difokuskan untuk membela kepentingan rakyat. Pria yang memiliki nama Tionghoa, Zhong Wan Xie ini memiliki seorang istri bernama Veronica ST (kelahiran Medan, Sumatera Utara, 6 September 1977) dan dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas (1998), Nathania (2001) dan Daud Albeenner (2006). Ia pun akan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Joko Widodo, walikota Solo pada tahun 2012. Ia juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama, Bupati Belitung Timur periode 2010-2015.


3. Priya Ramadhani (Ketua DPD Golkar DKI Jakarta)

   Nama Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Prya Ramadhani, disebut-sebut masuk dalam sederet bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari partai berlambang pohon beringin ini.
   Ketika namanya muncul, pandangan miring terhadapnya pun mengikuti. Banyak yag meragukan kemampuannya. jangankan untuk memimpin Jakarta, untuk bersaing menjadi orang nomor satu di Ibu Kota pun dirasakan sulit. Kesuksesannya saat ini masih saja dicap karena berbesan dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).
   Namun, pandangan tersebut tak membuat ayah kandung pesinetron Nia Ramadhani ini berkecil hati. Anggota DPRD DKI Jakarta ini yakin, kepercayaan datang bukan karena hanya hubungan kekerabatan tapi karena kerja keras.

4. Tantowi Yahya (DPR)

    Tantowi Yahya (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 29 Oktober 1960) adalah seorang pembawa acara televisi terkenal dan juga ikon musik country di Indonesia. Ia adalah kakak dari Helmy Yahya yang juga seorang pembawa acara.
    Tantowi Yahya selesai menjadi MC Are You Smarter Than a 5th Grader? kemudian diganti oleh Nico Siahaan. Tantowi Yahya akhirnya kembali ke TVRI karena harus menjadi anggota DPR.

PDI Perjuangan

1. Rano Karno (Wakil Bupati Tangerang)


   Rano Karno (lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960; umur 51 tahun) adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal sebagai "Si Doel" dalam film sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada Maret 2008, ia menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia menggundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi gubernur terpilih Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017.
2. Priyanto (Wakil Gubernur DKI Jakarta)

   Mayjen TNI (Purn) Prijanto (Ngawi, 26 Mei 1951) adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 7 Oktober 2007-26 Desember 2011. Ia mengajukan surat penguduran diri ke Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tembusan Gubernur Fauzi Bowo dan Ketua DPRD DKI Jakarta Ferial Sofyan. Prijanto terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Fauzi Bowo pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta 2007. Namun, sebelum tuntas masa jabatannya, pada tanggal 26 Desember 2011, Prijanto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur Jakarta. Namun, kepastian pengunduran diri Prijanto masih menanti hasil sidang DPRD Jakarta pada awal tahun 2012.
    Sebelumnya dia adalah tokoh TNI. Jabatan terakhirnya adalah Aster KASAD dengan pangkat Mayor Jendral. Prijanto merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara lahir dari pasangan Sumantri Wignjowijandjono dan Sumirah.
    Selepas SMA, Prijanto melanjutkan kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang Fakultas Keguruan Eksakta pada tahun 1970. Namun, belum tuntas menyelesaikan pendidikan di kampus calon guru itu, pada tahun 1972 Prijanto pindah ke AKABRI dan lulus pada tahun 1975. Selama di militer, Prijanto pernah terlibat aktif dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1978.
 
Partai Demokrat

1. Nachrowi Ramli (Ketua DPRD DKI Jakarta)

    Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli, lahir di Jakarta, 12 Juli 1951, adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia militer dan intelijen, khususnya bidang telik sandi.
    Pria yang akrab dipanggil Nara ini adalah satu dari sedikit putra Betawi yang berhasil menjadi Jenderal TNI AD dan perwira teknik elektro. Di Akademi Militer (Akmil), Nara teman satu angkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lulus tahun 1973. Setelah itu, Nara berkarier di dunia intelijen sejak tahun 1974 hingga menjadi Kepala Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia tahun 2002 – 2008.
    Putra Betawi ini lahir dan besar di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Komitmen Nara terhadap perkembangan masyarakat dan budaya Betawi ditunjukkan dengan kegemarannya mendalami silat Betawi serta kiprahnya sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).
    Selesai mengabdi di militer dan Lembaga Sandi Negara, Nara kemudian berkiprah di dunia politik sebagai Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah pada bulan November 2010. Nara berhasil melakukan konsolidasi dan menegakkan disiplin bagi para kader partai. Partai Demokrat adalah partai pemenang Pemilihan Umum 2009. Di DKI Jakarta, Partai Demokrat mendapatkan 32 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.


PKS
1. Nugroho Djayusman
Belum Diketahui

1. Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta)

    Dr.-Ing. H. Fauzi Bowo (lahir di Jakarta, 10 April 1948; umur 64 tahun) adalah Gubernur Jakarta Periode 2007 - 2012 setelah sebelumnya menjadi Wakil Gubernur Jakarta. Pada pilkada DKI Jakarta 2007, Fauzi Bowo bersama Prijanto sebagai wakilnya mengungguli pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar.
     Fauzi Bowo mengungguli Agum Gumelar dan Mahfud Djailani dalam penjaringan calon gubernur oleh PPP DKI Jakarta dengan 14 suara. Agum meraih lima suara, sedang Djailani mendapat dua suara. Dua suara lain menyatakan abstain.
     Namun, dalam skoring terhadap enam kandidat calon gubernur yang mengajukan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ia menempati urutan paling terakhir. Dalam skoring itu, ia meraih 80 suara. Sedang, urutan teratas ditempati oleh Sarwono Kusumaatmadja.
     Fauzi Bowo dan Gubernur Sutiyoso dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas terjadinya Banjir besar di Jakarta di hampir seluruh wilayah ibukota DKI Jakarta, dan memengaruhi popularitas nama Fauzi Bowo.
     Pada 22 Januari 2007, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyampaikan hasil jajak pendapat terhadap 700 responden pada minggu ketiga Desember 2006 dengan cara tatap muka. Hasil jajak pendapat LSI untuk calon Gubernur DKI adalah Fauzi Bowo, Rano Karno, Agum Gumelar, Sarwono Kusumaatmadja, Adang Daradjatun, dan Bibit Waluyo.
     Ia mengikuti Konvensi Partai Golkar 2007. Ia adalah satu-satunya peserta konvensi yang mengembalikan formulir pendaftaran dan satu-satunya peserta yang diusung untuk jabatan gubernur. Ia juga menjadi salah satu calon gubernur yang dicalonkan Partai Bintang Reformasi. Selain menerima dukungan secara khusus dari Din Syamsudin dan Partai Damai Sejahtera.
     Pada tanggal 16 Agustus 2007, pasangan Fauzi Bowo - Prijanto unggul dalam pilkada pertama langsung di Jakarta ini dengan 57,87% suara pemilih. Fauzi Bowo menggantikan Sutiyoso sebagai Gubernur Jakarta periode 2007 - 2012 pada tanggal 7 Oktober 2007.

BAB III

 PENUTUP

Kesimpulan.

Berdasarkan profil yang sudah penulis jabarkan diatas, penulis berharap dapat membuat para warga Jakarta untuk lebih mengenal karakter ke 14 calon gubernur DKI Jakarta, agar Jakarta menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.


BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

- www.Pedomannews.com

- www.id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar